Contoh Cerita Jenaka

Bagi Kamu yang hobi membaca cerita lucu, sebaiknya cobalah membaca contoh cerita jenaka. Sebab cerita jenaka adalah cerita rakyat dengan disertai unsur lucu sehingga dapat mengundang tawa bagi pembaca atau pendengarnya. Pusat dari alur cerita tersebut adalah perilaku karakter utama dengan menggunakan bahan cerita dari kehidupan sehari-hari.

Cerita jenaka berfungsi sebagai hiburan, pendidikan maupun pengajaran, menyampaikan nasihat dan sarana memberikan kritikan sosial. Sehingga dengan membaca cerita jenaka, Kamu tidak hanya bisa tertawa tetapi juga belajar makna dibalik cerita tersebut yang bermanfaat bagi kehidupan. Berikut beberapa contoh berbagai jenis cerita jenaka yang bermakna dan menghibur.

Contoh Cerita Jenaka Abu Nawas

abu nawas

Abu Nawas Mau Terbang

Pada suatu hari, penduduk dibuat gempar karena Abu Nawas mengatakan jika dirinya akan terbang. Hal ini menjadikan sebagian penduduk percaya kehebatan dari Abu Nawas.

Tiba-tiba seorang pemuda bertanya kepada Abu Nawas, “ Benarkah Kamu mau terbang?”. Kemudian Abu Nawas menjawab “ Ya, aku mau terbang”.

Hingga akhirnya kabar Abu Nawas mau terbang tersebut semakin menyebar dan membuat penduduk semakin penasaran. Bahkan kabar tersebut sampai juga ke telinga sang Raja. Hingga akhirnya Raja memanggil Abu Nawas dengan tujuan memastikan kebenaran kabar tersebut.

“Kabar tentang Kamu yang mau terbang membuat para penduduk heboh hingga ke luar negeri. Apakah benar Kamu mau terbang, Abu Nawas? “ tanya Raja.

“Ya itu benar Raja. Aku mau terbang,” jawab Abu Nawas dengan mantap.

“Apakah Kamu berbohong?” tanya Raja untuk memastikan.

“Aku berkata benar, Raja. Hari Jumat besok Aku mau terbang di tempat tertinggi dari negeri ini,” tambah Abu Nawas.

“Baik jika begitu, nanti prajurit akan kuperintahkan mengumumkan kabar ini kepada rakyat. Namun awas bila Kamu berbohong, nanti Kamu akan dihukum mati,” ucap Raja dengan tegas.

Kemudian hari Jumat telah tiba dan semua penduduk tampak sudah berkumpul untuk menyaksikan peristiwa Abu Nawas terbang.

“Hebat sekali si Abu Nawas,” ucap seorang penduduk.

“Kamu terbang saja Abu Nawas, paling nanti Kamu akan jatuh lalu mati. Jika tidak, Kamu akan memperoleh hukuman mati. Jadi ini akan sama saja untukmu,” ucap penduduk lainnya.

Abu Nawas terlihat naik menuju ke atas sebuah bangunan paling tinggi di kota tersebut. Raja dan semua penduduk melihat dengan rasa penasaran. Setibanya Abu Nawas di atas bangunan, ia tersenyum. Abu Nawas terlihat sedang mengepakkan tangan seolah mau terbang.

Para penduduk dibuat jengkel karena Abu Nawas tak kunjung terbang. Bahkan ia hanya terlihat seperti orang yang mau terbang.

“Hai, Abu Nawas. Kamu mau membohongi Kami ya?” seru Raja.

“Sungguh hamba tidak berbohong Raja. Hamba sekarang mau terbang. Apakah kalian sedang melihatku mau terbang?” tanya Abu Nawas.

“Ya, Kami melihatmu seperti akan terbang. Namun, Kamu tidak terbang-terbang juga,” ucap seorang penduduk.

“Nah, benar kan. Hamba memang tidak berbohong. Karena hamba hanya ingin terbang, tapi ternyata hamba tidak bisa terbang,” ucap Abu Nawas pada Raja.

Raja beserta para penduduk tidak dapat menyalahkan Abu Nawas. Raja pun hanya bisa tertawa saat mendengar penjelasan dari Abu Nawas karena apa yang dikatakan oleh Abu Nawas adalah benar. Rupanya, kali ini mereka kembali terkecoh oleh tingkah laku Abu Nawas.

Contoh Cerita Jenaka Pak Pandir

pak pandir

Pak Pandir

Zaman dahulu di sebuah desa, hiduplah seorang pria yang sudah tua dan senang pertanian, bernama Pak Pandir. Suatu hari, Pak Pandir memutuskan untuk berdagang dibandingkan bertani karena keuntungan berdagang lebih banyak. Keinginan Pak Pandir tersebut juga terdengar oleh istrinya yang bernama Mak Andeh.

“Berdagang? Itu ide yang bagus. Aku sangat setuju karena berdagang lebih mudah dan lebih baik,” Kata Mak Andeh.

“ Mulai besok, Aku ingin berdagang garam saja. Karena semua orang pasti butuh garam,” ucap Pak Pandir.

Keesokan harinya, saat pagi hari Mak Andeh sedang menyiapkan sarapan. Ia juga mempersiapkan bekal yang akan dibawa oleh suaminya yang hendak pergi jauh.

“ Kamu ingin mencari garam atau ingin membeli garam?” tanya Mak Andeh.

“Aku akan mencari garam ke laut jadi tidak perlu harus membeli. Tuhan sudah memberikan secara cuma-cuma dan tugas kita adalah berusaha,” kata Pak Pandir.

Sesudah lama berjalan, akhirnya ia tiba di tepi sebuah pantai. Kemudian Pak Pandir berhasil membuat garam selama seminggu lamanya. Air laut dikumpulkan olehnya menjadi beberapa tempat..

Sesudah hari ketujuh, Pak Pandir membawa pulang garam-garam tersebut. Namun saat perjalanan pulang, ia melewati sungai dan akhirnya berhenti untuk beristirahat. Pak Pandir meletakkan sekarung garam pada tumpukan kayu. Ia segera mandi lalu memakan buah-buahan di hutan yang sudah ia panen. Pak Pandir merasa sangat kenyang dan akhirnya mulai mengantuk.

“ Bila aku tertidur, nanti garamku bisa dicuri orang. Lebih baik garam ini Aku sembunyikan saja dulu,” ucap Pak Pandir.

Seketika itu, Pak Pandir langsung melihat ke bagian bawah sungai. Ia langsung mengambil sekarung garam dan meletakkannya di sungai. Sesudah selesai, ia berjalan ke sebuah pohon teduh untuk tidur. Beberapa saat kemudian, Pak Pandir terbangun lalu bergegas mengambil sekarung garam miliknya.

“Aku harus cepat pulang. Pasti istriku sudah menungguku lama,” ucap Pak Pandir.

Setibanya di rumah, Pak Pandir terdengar berteriak memanggil sang istri.

“Andeh! Andeh! Ini aku sudah pulang membawa garam,” ucap Pak Pandir.

Lalu Pak Pandir meletakkan karung garamnya di sebuah alas yang sudah dipersiapkan.

“Mana garamnya?” tanya Mak Andeh.

“Eh dimana ya? Tadi aku letakkan disini. Wah ternyata benar ya semakin banyak orang yang mencuri dan tidak jujur di dunia ini. Tadi garam itu Aku letakkan di tempat yang aman di sungai. Pasti tidak ada orang yang bisa melihatnya!” ucap Pak Pandir.

Ternyata tanpa disadari, sekarung garam yang telah dibawa Pak Pandir sudah larut saat ia tertidur di bawah pohon teduh dekat sungai.

Baca Juga : Contoh Hikayat

Contoh Cerita Jenaka Anak SD

Contoh Cerita Jenaka

Anak SD Mau ke Surga

Suatu hari, sejumlah siswa SD mengikuti pelajaran agama di dalam kelas. Seorang guru agama bernama Pak Udin, terlihat bersemangat memberikan materi pelajaran tentang surga. Setelah penjelasan tentang surga selesai, Pak Udin bertanya kepada semua siswanya.

“Anak-anak, siapa yang mau masuk surga?” tanya Pak Udin.

“Saya Pak, saya,” teriak semua siswa.

Dari semua siswa yang mengajukan diri, ada satu siswa bernama Ucok yang terlihat dia dan tidak berteriak. Hal ini membuat Pak Udin bertanya kembali.

“ Siapa yang mau masuk surga coba tunjukkan tangannya?” tanya Pak Udin.

“ Saya,” teriak para siswa sambil mengangkat tangannya.

Ucok lagi-lagi masih tampak diam saja. Lalu Pak Udin kembali bertanya.

“ Siapa yang mau masuk surga coba ayo berdiri?” tanpa Pak Udin.

Semua siswa tampak berdiri kecuali Ucok yang hanya diam. Kemudian Pak Udin menghampiri Ucok.

“ Cok, Kamu mau tidak masuk surga?” tanpa Pak Udin.

“ Mau dong Pak,” jawab Ucok.

“ Lalu kenapa Kamu tidak berdiri?” tanya Pak Udin.

“ Lha memang mau berangkat ke surga sekarang pak?” tanya Ucok.

Masing-masing contoh cerita jenaka memiliki kisah yang unik, lucu sekaligus mengandung makna yang bermanfaat bagi pembaca. Bagi Kamu yang sedang merasa jenuh, bisa membaca contoh-contoh dari cerita jenaka seperti di atas untuk menghibur sekaligus membangkitkan semangat.