Apakah kamu ingat, judul dongeng apa yang paling kamu sukai saat masih kecil? Mungkin kamu sudah lupa ya. Dongeng atau cerita fabel memang menjadi cerita yang paling disukai anak-anak.
Bagaimana tidak, cerita fabel ini menceritakan kisah-kisah para binatang lengkap dengan pesan moral di dalamnya. Yuk , coba kamu baca beberapa contoh cerita fabel di bawah ini!
Contoh Cerita Fabel Pendek
Kebaikan Harimau
Suatu hari harimau duduk di bawah pohon sambil makan biskuit kesukaannya. Di tempat lain, teman-teman harimau begitu asyik bermain lempar bola. Teman-teman harimau yang ikut bermain ada singa, beruang, kambing, rusa, dan monyet.
Hari itu begitu cerah, sehingga mereka sangat senang bermain di lapangan. Di samping lapangan, ada kolam ikan yang cukup luas dan dalam.
Saat mereka sedang menikmati permainan lempar bola, tiba-tiba singa terlalu kuat melempar bola. Sehingga bola justru keluar lapangan dan tercebur ke dalam kolam ikan. Semua sempat panik, karena diantara mereka tidak ada yang bisa berenang.
Baca Juga : Contoh Cerita Inspiratif
Karena angin yang cukup kencang, bola justru semakin berada di tengah kolam dan semakin susah dijangkau. Singa merasa bersalah karena telah membuat suasana menjadi tidak asyik lagi.
Rusa dan monyet justru memarahi singa dan membuat suasana semakin buruk. Saat mereka beradu mulut, tiba-tiba harimau berlari kencang dan masuk ke dalam kolam.
Harimau berenang dan segera mengambil bola. Semua terkejut, setelah harimau kembali ke lapangan, mereka pun berterima kasih pada harimau.
Contoh Cerita Fabel Anak
Cicak dan Nyamuk
Cicak adalah binatang paling ahli dalam memanjat dinding. Bahkan dia bisa berlari dengan cepat saat merayap di dinding. Setiap hari cicak selalu berburu nyamuk.
Cicak akan menangkap nyamuk yang terbang di dekatnya dengan lidahnya yang panjang. Nyamuk pun selalu kalah, tidak ada yang bisa melawan cicak. Hingga suatu hari, ada nyamuk yang sangat beruntung.
Ada nyamuk kecil yang terbang dengan lemah, dia hampir jatuh. Saat posisinya dekat dengan cicak, tentu saja nyamuk tersebut akan menjadi makanan enak bagi cicak.
Namun ternyata, saat cicak sudah bersiap melahap nyamuk, nyamuk tersebut merintih dan menangis. Mendengar rintihan itu, cicak pun terkejut dan tidak jadi memakannya. Cicak kemudian bertanya apa yang terjadi pada nyamuk.
Dengan menangis nyamuk pun bercerita, bahwa dia begitu lemah karena sudah berhari-hari tidak makan. Biasanya dia disuapi oleh induknya, tapi induknya telah mati dimakan cicak.
Nyamuk kecil itu belum bisa mencari makan sendiri, hingga sekarang dia merasa sangat lapar. Dia memohon pada cicak agar tidak memakannya, bahkan dia meminta bantuan agar cicak bisa memberinya makan.
Mendengar cerita nyamuk, cicak pun merasa sangat tersentuh dan merasa kasihan. Dia pun tidak tega untuk memakannya. Tidak lama kemudian, cicak mengajak nyamuk singgah di rumah cicak.
Baca Juga : Contoh Cerita Jenaka
Cicak tersebut memberi nyamuk kecil itu makanan dan minuman yang enak. Bahkan nyamuk kecil itu diizinkan untuk tinggal sementara di rumah cicak sampai badannya terasa sehat.
Akhirnya nyamuk bisa kembali sehat dan bersemangat. Kemudian nyamuk meninggalkan rumah cicak, nyamuk kecil itu juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada cicak.
Ternyata masih ada cicak yang baik hati terhadap nyamuk, meskipun banyak yang suka memangsa nyamuk.
Keserakahan Sang Buaya
Di sebuah sungai yang cukup dalam, ada seekor buaya jantan yang sangat besar. Karena tubuhnya yang besar, buaya tersebut selalu makan dalam porsi yang banyak. Hari itu, buaya masih sangat lapar karena hanya makan ikan-ikan kecil di sungai.
Buaya terus berenang dan mencari mangsa lainnya. Sampai akhirnya buaya melihat ada seekor angsa yang sedang asyik bernyanyi di pinggiran sungai.
Buaya pun berenang dengan pelan agar angsa tidak mengetahuinya. Namun setelah jaraknya cukup dekat, angsa pun melihat buaya dan dengan sigap melarikan diri. Duh sayang sekali, angsa tertangkap oleh buaya.
Angsa pun meronta-ronta dan memohon agar buaya tidak memakannya. Angsa pun berkata agar buaya lebih baik memangsa kerbau saja karena dagingnya jauh lebih banyak.
Tanpa pikir panjang buaya pun segera menuju hutan untuk mencari kerbau. Satu jam berjalan, buaya akhirnya bertemu kerbau yang sangat gemuk.
Buaya pun menggigit kaki kerbau dari belakang sampai kerbau jatuh tersungkur. Kerbau itu pun menangis menjerit-jerit, dan memohon agar tidak dijadikan santapan buaya. Kerbau berkata lebih baik buaya memakan gajah saja agar bisa lebih kenyang.
Mendengar saran kerbau, buaya pun berpikir tentang nikmatnya daging gajah yang sangat banyak. Kerbau pun dilepas, dan buaya bergegas meninggalkan kerbau untuk mencari gajah.
Baca Juga : Contoh Hikayat
Setelah sampai di rumah gajah, buaya sangat antusias untuk memangsanya. Namun sayang, gajah telah lebih dulu mengetahui kehadiran buaya.
Gajah sudah tahu bahwa buaya memiliki niat jahat yaitu ingin memangsanya. Gajah pun segera menginjak buaya dengan kakinya yang sangat besar.
Karena tubuh buaya berada di bawah, tentu saja buaya tidak dapat melawan gajah yang tubuhnya sangat besar dan berdiri kokoh. Akhirnya buaya itu mati, karena tidak dapat bernapas akibat diinjak oleh gajah.
Kancil yang Cerdik dan Buaya yang Dungu
Ternyata tidak semua buaya itu ganas. Ada juga buaya yang sangat bodoh atau dungu, buaya itu mudah sekali ditipu dan dibodohi. Seperti segerombolan buaya di sebuah sungai ini, mereka terlihat garang tapi sangat bodoh.
Suatu hari, mereka ditipu oleh seekor kancil yang memang sudah terkenal cerdik. Kancil hendak menyebrang sungai, namun disana tidak ada perahu atau kapal yang bisa dinaiki.
Di sungai itu hanya ada buaya-buaya, dan ikan-ikan kecil yang berenang. Kancil pun selalu memiliki ide cemerlang dalam menyelesaikan sebuah masalah. Kancil memanggil buaya-buaya itu dan bertanya siapakah diantara mereka yang ingin diberi hadiah.
Tentu saja semua buaya berteriak “saya mau”. Kancil pun mengangguk-angguk dengan senyum gembira. Kancil menyuruh buaya-buaya itu untuk membentuk barisan yang rapi.
Tujuannya agar kancil bisa menghitung jumlah buayanya, sehingga semua bisa kebagian hadiah dari kancil. Buaya-buaya itu akhirnya saling dorong-dorongan agar bisa berbaris di posisi paling depan. Mereka takut tidak kebagian hadiah jika baris di bagian belakang.
Setelah selesai berbaris, kancil bersiap untuk menghitung jumlah buaya. Kancil pun menghitung sambil berjalan santai di punggung buaya. Setelah sampai di seberang, kancil hanya tertawa terbahak-bahak.
Buaya-buaya itu pun bingung dan bertanya-tanya. Kancil hanya melambaikan tangan sambil berlari meninggalkan mereka sambil berkata “kalian ini bodoh sekali!”.
Baca Juga : Contoh Cerita Non Fiksi
Dari beberapa contoh cerita fabel di atas, manakah judul favoritmu? Menciptakan sebuah cerita fabel sebenarnya merupakan aktivitas yang sangat menyenangkan.
Dengan begitu, kreatifitas dan imajinasimu akan semakin terasah dan berkembang. Jangan lupa untuk memberi penekanan pesan moral dalam setiap cerita, agar anak-anak bisa mengambil pelajaran baik dari cerita yang mereka dengar.